Komisaris Utama dan Dirut Pos Indonesia Beri Kuliah Umum di ULBI

 

Pro. Rhenald Kasali, Ph.D. beri kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Rabu (10/5). (Istimewa)

Banyak anak muda yang memiliki skill mumpuni namun tidak tahan banting dan mudah menyerah. Diharapkan anak-anak muda tidak menjadi pribadi yang toxic dan mampu memanfaatkan kemajuan zaman.

Hal itu ditegaskan Prof. Dr. Rhenald Kasali saat memberikan kuliah umum bertema Entrepreneurship In Uncertainty How To Win The Infinite Games kepada mahasiswa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Rabu (10/5).

”Tiongkok yang sebelumnya menjadi negara dengan penduduk terbanyak akan disalip India. Pusat teknologi juga akan bergeser ke India. Saat ini mereka telah memiliki satelit sendiri hingga meluncurkan roket ke orbit Mars untuk melakukan misi. Kenapa? Karena dengan jumlah manusia yang semakin banyak, suhu bumi akan naik dan mencairkan salju sehingga menenggelamkan banyak pulau,” papar Rhenald.

”Untuk mengakomodir manusia yang semakin banyak, negara-negara melakukan dua proyek besar yakni escape ke metaverse dan escape ke Mars,” tutur dia.

Menurut Rhenald, dalam menghadapi dunia metaverse dan artificial yang makin maju, sumber daya manusia yang cakap diperlukan. Terutama yang menguasai bidang-bidang masa depan.

Dia mengapresiasi ULBI Corner yang digagas dan dijalankan mahasiswa ULBI. ”Banyak orang yang berpikir terbatas pada saat ini saja. Hanya segelintir yang melihat masa depan. ULBI menjadi salah satu yang melahirkan generasi dengan skill masa depan,” tambah Rhenald, guru besar bidang manajemen tersebut.

Komisaris utama PT Pos Indonesia (persero) itu juga mendorong mahasiswa untuk tidak menjadi generasi strawberry yang toxic. Generasi yang meski punya kecakapan tapi mentalnya rapuh.

Dia menyebutkan sepuluh kata toxic yang sering digunakan anak-anak muda sebagai alasan. Ada kata cuan, passion, insecurity, quarter life crisis, hustle culture, hingga toxic work place. Pun dengan passive income, financial freedom, smart work serta privilege.

”Sepuluh kata itu kadang menjadi permasalahan di kalangan anak muda. Di usia belasan dan dua puluhan, saya rasa belum waktunya untuk financial freedom atau passive income. Pun dengan passion yang sering malah menjadi penghalang. Tak perlu insecure karena jalan masih panjang. Selama bekerja keras dan berani mengambil tantangan, saya yakin mahasiswa sekarang akan menjadi manusia yang sukses dan berhasil di masa depan,” ucap Rhenald.

Direktur Utama Pos Indonesia - Bapak Faizal Rochmad Djoemadi.
Hadir secara langsung dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi. Dia berpesan kepada para mahasiswa untuk menguatkan tekad dan niat selama menimba ilmu.

”Dua hal itu adalah modal awal untuk sukses di bangku perkuliahan. Kemudian jadikanlah kampus sebagai tempat mengasah kemampuan menjadi insan cendikia. Juga harus memiliki tradisi besar layaknya orang-orang yang bermartabat. Jadikanlah ULBI sebagai tempat belajar yang moderat,” tegas Faizal.

Dia juga mendorong mahasiswa ULBI menjadi aktor-aktor pembangunan di mana pun berada. ”Jadilah insan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Insya Allah ULBI akan menjadi tempat pendidikan yang tepat untuk mengembangkan ilmu peradaban,” ungkap Faizal Rochmad Djoemadi.

Rektor ULBI Agus Purnomo mengatakan, untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang baik, ULBI selalu mengundang tokoh-tokoh ternama. Mereka dihadirkan di tengah-tengah mahasiswa. Diharapkan para tokoh itu membawa manfaat untuk mahasiswa ULBI.


”Dengan membangun ULBI Center, ULBI mencoba untuk menjawab problematika dan permasalahan masa depan. Semoga apa yang kita kerjakan ini dapat memberikan semangat dan manfaat kepada sekitar,” kata Agus Purnomo.

Sumber: https://www.jawapos.com/nasional/01574755/komisaris-utama-dan-dirut-pos-indonesia-beri-kuliah-umum-di-ulbi
Foto: Dokumen ULBI

© ‧ Admission ULBI. All rights reserved.

Template Blogger Indonesia