Sosialisasi Pengembangan Metaverse

 


CAREER DEVELOPMENT CENTER - BANDUNG. Kemahasiswaan Politeknik Pos Indonesia (POLTEKPOS) telah melakukan sosialisasi dan pemaparan terkait penggunaan Virtual Reality dalam bidang pendidikan khususnya untuk Mahasiswa POLTEKPOS.


Kegiatan tersebut di delegasikan oleh Bapak Hilman Setiadi, SE., S.Pd., MT selaku Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama POLTEKPOS, yang diharapkan seluruh mahasiswa POLTEKPOS dapat mengikuti proses perkuliahan dan kolaborasi dengan pihak luar kampus mealui media virtual reality ini untuk pengembangan metaverse di bidang penididikan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Roni Andarsyah., ST., M.Kom selaku Kabag. Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Budi Komara dan Nur Fitriani D selaku Tim Kemahasiswaan dan Tim Organisasi Mahasiswa POLTEKPOS yang terdiri dari Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di POLTEKPOS.

Kepala Bagian Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Bapak Roni Andarsyah, ST., M.Kom., SFPC pada kesempatannya memberi pesan kepada mahasiswa bahwa “Dunia Pendidikan tidak dapat menolak kemajuan dari sebuah teknologi, yang diharuskan/wajib memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai alat untuk melakukan banyak kegiatan yang positif dan dengan adanya pengembangan metaverse oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar, maka dunia Pendidikan mau tidak mau harus menyiapkan diri menyambut teknologi tersebut. Metaverse (jika berhasil di kembangkan) akan menjadi sebuah dejavu Ketika interner dahulu juga mulai memasuki dalam dunia Pendidikan".


Metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkin orang berkumpul dan berkomunikasi dengan masuk ke dunia virtual. Di metaverse atau dunia virtual, setiap orang tidak akan berkialasan secara individu. Nantinya showbiz, entertainment, konser musik, fashion show, demo masak, talkshow, dan sebagainya itu semuanya mungkin terjadi di dunia virtual.

Metaverse juga merupakan tantangan yang luar biasa, dan sangat sulit karenna ilmu pengetahuan masih terus berkembang serta dunia teknologi masih juga berkembang. Sementara dosen di kelompokkan dengan keilmuan masing-masing. Riset Metaverse itu harus multidisiplin, ada psikologinya, ada blockchainnya. Jadi ketika kita bisa membuat holistic riset atau hotistic kurikulum mengenai Metaverse, itu yang sulit di struktur pendidikan di kampus-kampus di Indonesia.

Metaverse akan menjadi keuntungan besar bagi keberlanjutan. Dengan menghadiri kantor, sekolah, dan meeting tertentu secara virtual, Anda dapat menghemat sumber daya dan memaksimalkan penggunaan waktu untuk hal-hal produktif. Melakukan kegiatan secara virtual juga baik untuk menjaga lingkungan.

Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa didorong untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang lebih relavan dengan dunia industri. Sehingga perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri saat ini.

Enroll Now!
https://admission.ulbi.ac.id

Stalk On:
@admission.ulbi | @ulbi.official
0813-1111-0194

© ‧ Admission ULBI. All rights reserved.

Template Blogger Indonesia